GERHAM = Gerakan Hamilisasi (pacari, hamili, lalu murtadkan) – Strategi keji pihak kristen untuk memurtadkan para wanita muslimah
Mungkin sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak kejadian di masyarakat seorang wanita islam (muslimah) yang pindah agama gara-gara menikah dengan pria non islam (kristen), dan mereka “terpaksa menikah” karena sudah terlanjur hamil, sementara sang pria hanya mau bertanggungjawab tapi dengan syarat bahwa si wanita berpindah agama. Wanita yang dalam posisi sulit ini, karena jika tidak segera menikah akan menanggung malu, hamil tanpa suami, terpaksa menggadaikan agamanya dan berpindah ke agama suami (kristen).
Nampaknya hal ini memang dilakukan secara sistematis sebagai salah satu strategi pihak kristen untuk memurtadkan umat islam, sebagaimana yang pernah dimuat dalam majalah NIKAH ( www.majalah-nikah.com ). Meski harus diakui bahwa tidak semua orang kristen sejahat itu, sebagian besar orang kristen mungkin malah tidak setuju dengan cara hamilisasi untuk menyebarkan agama mereka.
Kisah tragis dan jahat seperti ini bukan hanya saya baca dalam majalah-majalah dan berbagai situs islam saja, bahkan kejadian yang mirip terjadi tak jauh dari daerah saya. seorang wanita muslimah hamil diluar nikah dengan seorang pria kristen. dan pria itu hanya mau menikahinya jika pernikahan dilakukan di gereja. Akhirnya terpaksa si wanita menyetujuinya karena posisinya yang sulit. Jelas sekali perbuatan pria itu tidak jantan, karena memaksa wanita murtad dengan licik, yaitu dihamili dulu.
Kejadian yang lebih tragis dialami wanita lain yang kubaca dalam majalah nikah, setelah si wanita masuk kristen, ternyata si pria sering menyakitinya dalam rumah tangga (KDRT). bahkan si pria berterus terang akan mencari mangsa baru wanita untuk dipacari lalu dimurtadkan.
Maka nasehatku kepada semua wanita, hati-hatilah jika didekati pria non-islam (kristen,katolik), karena banyak serigala berbulu domba yang berkeliaran, pertama yang mereka curi adalah perhatianmu, lalu hatimu, lalu cintamu, lalu kehormatanmu, dan akhirnya agamamu. Jika agama kita telah hilang, maka kita akan kekal di neraka, karena hanya umat islam yang bisa masuk surga. maka waspadalah.. waspadalah.. waspadalah..!!!!!!!!!!!!!
Jadi jangan sampai jatuh cinta dengan orang non-islam, karena jika sudah terlanjur cinta maka dengan mudah kalian akan dipacari dan sulit menolak saat dihamili (karena cinta itu buta).. Dan cara agar tidak jatuh cinta dengan mereka adalah menjaga jarak dari mereka, berusaha menghindar, dan lari sejauh-jauhnya.
Karena yang kubaca di majalah itu, si wanita pada awalnya menolak dipacari, tapi si pria selalu bersikap baik dan pantang menyerah dalam mendapatkan cinta wanita itu, akhirnya setelah sekian lama hati si wanita luluh juga, seperti kata pepatah: cinta ada karena biasa, witing tresno jalaran saka kulino. Ternyata pria itu menyembunyikan niat busuk dalam hatinya, karena setelah menghamili wanita itu, dia memaksanya murtad dan setelah menikah ternyata melakukan kekerasan dalam rumah tangga, bahkan mau cari korban baru, berarti selama ini cintanya pada wanita itu palsu. Dia berpura-pura cinta agar dapat memacari, lalu menghamili, setelah itu memaksanya murtad dari agama islam.
Jadi, jangan pernah luluh oleh segala bujuk rayu dan pengorbanan para pria non-islam yang pantang mundur dalam mendekatimu dan berusaha menjadi pacarmu, karena mereka menyimpan rencana jahat yang sangat keji. Cinta mereka palsu, jasad mereka manusia tetapi hati mereka iblis. Jangan terkecoh dengan segala penampilan manis mereka karena semua itu hanya untuk mengelabuhi kalian. Mereka punya misi keji yang ditutupi dengan segala sikap baik sampai mereka dapat memacari, lalu menghamili kalian, baru akhirnya mereka mengaku bahwa mereka sebenarnya adalah serigala yang berbulu domba, musuh dalam selimut, duri dalam daging, api dalam sekam, pagar makan tanaman, menggunting dalam lipatan, kacang lupa kulitnya..
sebagai catatan, pernikahan wanita islam dengan pria non-islam adalah tidak sah dalam pandangan islam, sehingga jika mereka memaksakan untuk terus hidup berumah tangga maka selama itu pula mereka dianggap terus berzina, karena pernikahan mereka dianggap tidak ada dan mereka dianggap belum menikah.
Mungkin sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak kejadian di masyarakat seorang wanita islam (muslimah) yang pindah agama gara-gara menikah dengan pria non islam (kristen), dan mereka “terpaksa menikah” karena sudah terlanjur hamil, sementara sang pria hanya mau bertanggungjawab tapi dengan syarat bahwa si wanita berpindah agama. Wanita yang dalam posisi sulit ini, karena jika tidak segera menikah akan menanggung malu, hamil tanpa suami, terpaksa menggadaikan agamanya dan berpindah ke agama suami (kristen).
Nampaknya hal ini memang dilakukan secara sistematis sebagai salah satu strategi pihak kristen untuk memurtadkan umat islam, sebagaimana yang pernah dimuat dalam majalah NIKAH ( www.majalah-nikah.com ). Meski harus diakui bahwa tidak semua orang kristen sejahat itu, sebagian besar orang kristen mungkin malah tidak setuju dengan cara hamilisasi untuk menyebarkan agama mereka.
Kisah tragis dan jahat seperti ini bukan hanya saya baca dalam majalah-majalah dan berbagai situs islam saja, bahkan kejadian yang mirip terjadi tak jauh dari daerah saya. seorang wanita muslimah hamil diluar nikah dengan seorang pria kristen. dan pria itu hanya mau menikahinya jika pernikahan dilakukan di gereja. Akhirnya terpaksa si wanita menyetujuinya karena posisinya yang sulit. Jelas sekali perbuatan pria itu tidak jantan, karena memaksa wanita murtad dengan licik, yaitu dihamili dulu.
Kejadian yang lebih tragis dialami wanita lain yang kubaca dalam majalah nikah, setelah si wanita masuk kristen, ternyata si pria sering menyakitinya dalam rumah tangga (KDRT). bahkan si pria berterus terang akan mencari mangsa baru wanita untuk dipacari lalu dimurtadkan.
Maka nasehatku kepada semua wanita, hati-hatilah jika didekati pria non-islam (kristen,katolik), karena banyak serigala berbulu domba yang berkeliaran, pertama yang mereka curi adalah perhatianmu, lalu hatimu, lalu cintamu, lalu kehormatanmu, dan akhirnya agamamu. Jika agama kita telah hilang, maka kita akan kekal di neraka, karena hanya umat islam yang bisa masuk surga. maka waspadalah.. waspadalah.. waspadalah..!!!!!!!!!!!!!
Jadi jangan sampai jatuh cinta dengan orang non-islam, karena jika sudah terlanjur cinta maka dengan mudah kalian akan dipacari dan sulit menolak saat dihamili (karena cinta itu buta).. Dan cara agar tidak jatuh cinta dengan mereka adalah menjaga jarak dari mereka, berusaha menghindar, dan lari sejauh-jauhnya.
Karena yang kubaca di majalah itu, si wanita pada awalnya menolak dipacari, tapi si pria selalu bersikap baik dan pantang menyerah dalam mendapatkan cinta wanita itu, akhirnya setelah sekian lama hati si wanita luluh juga, seperti kata pepatah: cinta ada karena biasa, witing tresno jalaran saka kulino. Ternyata pria itu menyembunyikan niat busuk dalam hatinya, karena setelah menghamili wanita itu, dia memaksanya murtad dan setelah menikah ternyata melakukan kekerasan dalam rumah tangga, bahkan mau cari korban baru, berarti selama ini cintanya pada wanita itu palsu. Dia berpura-pura cinta agar dapat memacari, lalu menghamili, setelah itu memaksanya murtad dari agama islam.
Jadi, jangan pernah luluh oleh segala bujuk rayu dan pengorbanan para pria non-islam yang pantang mundur dalam mendekatimu dan berusaha menjadi pacarmu, karena mereka menyimpan rencana jahat yang sangat keji. Cinta mereka palsu, jasad mereka manusia tetapi hati mereka iblis. Jangan terkecoh dengan segala penampilan manis mereka karena semua itu hanya untuk mengelabuhi kalian. Mereka punya misi keji yang ditutupi dengan segala sikap baik sampai mereka dapat memacari, lalu menghamili kalian, baru akhirnya mereka mengaku bahwa mereka sebenarnya adalah serigala yang berbulu domba, musuh dalam selimut, duri dalam daging, api dalam sekam, pagar makan tanaman, menggunting dalam lipatan, kacang lupa kulitnya..
sebagai catatan, pernikahan wanita islam dengan pria non-islam adalah tidak sah dalam pandangan islam, sehingga jika mereka memaksakan untuk terus hidup berumah tangga maka selama itu pula mereka dianggap terus berzina, karena pernikahan mereka dianggap tidak ada dan mereka dianggap belum menikah.
http://ainuamri.wordpress.com/2009/02/01/gerham-gerakan-hamilisasi-pacari-hamili-lalu-murtadkan-strategi-keji-pihak-kristen-untuk-memurtadkan-para-wanita-muslimah/
Pemurtadan Dengan Hamilisasi
“…Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya…” (Qs. Al-Baqarah 221).
Kisah nyata ini harus menjadi perhatian serius bagi siapapun yang memiliki anak, saudara atau famili gadis remaja. Jangan sampai gadis-gadis muslimah salah pergaulan dan tertipu oleh bujuk rayu pria non Islam. Bila tidak waspada, kasus pemurtadan melalui tipuan dan hamilisasi di Palembang ini bisa terulang kembali. Keteledoran sedikit saja bisa berujung murtad di tangan orang model Ucok ini.
Ucok –bukan nama sebenarnya– adalah seorang calon pendeta warga jalan Abi Hasan Kenten, Palembang. Wajahnya memang belagak (ganteng), berkulit putih, badannya atletis cok bodyguard. Tapi hatinya busuk, terutama bila mendekati gadis muslimah yang hendak dimurtadkan. Salah satu korbannya adalah Ayu –bukan nama sebenarnya– gadis SMA yang tinggal di Tanjung Siapi-api, Palembang. Kecantikan dan keluguan Ayulah yang membuat Ucok begitu bernafsu untuk mendekatinya. Ayu adalah satu-satunya anak wanita dari tiga bersaudara, ayahnya adalah sopir truk berusia 50 tahun.
Dengan memperkenalkan diri sebagai seorang Muslim, pria Batak yang mengaku berprofesi sebagai dokter ini pun mulai sering datang apel ke rumah Ayu, terutama pada hari libur dan malam minggu. Kata-katanya yang manis, sikapnya yang sopan, dan penampilannya yang ramah, membuat Ayu dan keluarganya benar-benar simpati kepada Ucok. Setelah menyimpulkan bahwa Ucok adalah seorang yang shaleh, rajin ibadah, setia dan penuh tanggung jawab, maka kedua orang tua Ayu welcome terhadap Ucok.
Makin muluslah perangkap “cinta buaya” Ucok. Sejak itu ia mulai sering menginap di rumah Ayu saat apel di malam minggu, dengan alasan kemalaman lah, suasana hujan lah, takut masuk angin lah, motor mogoklah, dst. Ucok memang pandai cari-cari alasan supaya bisa menginap. Dari seringnya menginap inilah tragedi bermula.
Setahun kemudian Ayu berbadan dua. Ketika kehamilannya berusia 2 bulan, kedua orang tua Ayu menuntut tanggungjawab kepada Ucok. Maka suatu hari Ucok melamar si Ayu, didampingi oleh pamannya. Ucok yang merasa dalam posisi tidak dirugikan, dengan lantang menyatakan siap menikahi si Ayu kapan saja asal menikah di gereja dengan tata cara Kristen.
Blaarrrrrr……. Bak disambar geledek di siang bolong, ayah Ayu kaget luar biasa. Ia baru tahu kalau Ucok yang disangka remaja masjid itu ternyata aktivis Kristen. Di tengah kebingungan dan kekagetannya, ia berkata, “Sekarang terserah Ayu saja. Mau pilih Islam atau Ucok?” ucapnya dengan agak marah.
Sebagai wanita yang masih labil, Ayu kehilangan kesadaran agama. Yang terpikir hanyalah isi kandungannya itu. Baginya, yang penting ada orang yang mau mengakui keberadaan sang janin sebagai anak kandungnya. Maka ia lebih memilih Ucok daripada Islam.
Kekagetan orang tua Ayu semakin menjadi. Dengan terpaksa ia merelakan sang Ayu dinikahi secara Kristen di gereja. Sebelum pulang, Ucok yang sudah merasa menang, berani sesumbar, “Untuk dapatkan wanita yang dicintai, harus dengan cara menipu.” Sejak itu, Ayu semakin sering tinggal di rumah Ucok daripada di rumah orang tuanya, padahal belum resmi menikah.
Berita pemurtadan metode hamilisasi ini pun terdengar oleh Tim FAKTA Sumsel. Agustiawarman SH SIP, ketua FAKTA yang baru, menggodok kasus ini dan menugaskan tim khusus yang terdiri dari 7 orang.
Esoknya tim berkoordinasi dengan keluarga Ayu. Agus menjelaskan kepada kedua orang tua Ayu tentang langkah strategis yang harus dilakukan untuk menyelamatkan akidah Ayu. Kedua orang tua Ayu menangisi dan menyadari kesalahannya selama ini. Mereka ikhlas menerima Ayu kembali ke dalam keluarga, apapun keadaannya, asalkan tetap Islam.
Selanjutnya FAKTA berkoordinasi dengan ketua RT dan remaja masjid di sekitar rumah Ucok. Pukul 10 pagi mereka bersama-sama mendatangi rumah Ucok untuk memulangkan Ayu ke rumah orang tuanya. Dengan bijak Pak RT menanyakan keberadaan Ayu di rumah Kristen tersebut. “Karena Ucok dengan Ayu belum menikah, maka Ayu adalah tamu di rumah itu. Jika masih tinggal serumah, berarti mereka kumpul kebo. Sebagai tamu, harus lapor RT selama 1 x 24 jam,” jelasnya.
Tak mau kalah, Ucok membela diri sembari menyalahkan Ayu. “Ini bukan salah kami, tapi salah Ayu sendiri. Saya sudah bilang sama Ayu, tapi dia tidak mau,” jawabnya ngeyel.
“Jangan macam-macam ya, pakai ngaku-ngaku Islam untuk menipu!” balas Ustadz Legawan Isa, penasihat FAKTA Sumsel.
“Cok, benar nggak, kau mengaku beragama Islam ketika mendekati Ayu?” tanya Agus. “Ya!” jawab ucok sembari menganggukkan kepala.
Karena duduk persoalannya sudah jelas, maka disetujuilah kesepakatan bersama di atas kertas segel yang isinya: Pertama, jika Ayu datang ke rumah Ucok harus diusir. Kedua, jika Ucok melarikan Ayu, maka rumah Ucok akan dibakar dan orang tua Ucok jadi jaminan. Ketiga, menyampaikan kesepakatan itu kepada polisi.
Pertemuan ditutup dengan statemen seorang remaja masjid yang masih tetangga Ucok, “Kalu dio ngelanggar janji dan macem-macem, kami siap mbereske.” Remaja masjid ini geram terhadap kelakuan Ucok yang sudah sering gonta-ganti pacar dan sudah menghamili beberapa gadis sebelumnya.
Esok harinya, di rumah orang tuanya, Ayu dinasihati oleh Tim FAKTA Sumsel, dengan pembinaan khusus. Dijelaskan oleh Ustadz Legawan bahwa kasus pemurtadan dengan strtegi hamilisasi ini sudah sering terjadi. Dengan metode komparatif, dijelaskan bahwa Yesus hanya manusia biasa yang dipilih Allah sebagai nabi. Seumur hidupnya Yesus tidak pernah jadi Tuhan dan dia belum pernah meminta kepada muridnya untuk diibadahi sebagai Tuhan. Satu-satunya ayat doktrin ketuhanan Trinitas yang diimani oleh umat Kristen adalah ayat palsu (I Yohanes 5:7-8).
Kepalsuan Alkitab, kitab suci Kristiani juga dibeberkan secara ilmiah. Di dalamnya terdapat ayat-ayat mustahil, pornografi, pelecehan tuhan, dan ratusan ayat kontradiktif. Bukti-bukti konkretnya sudah dibukukan dalam buku Dokumen Pemalsuan Alkitab: Menyambut Kristenisasi Berwajah Islam yang diterbitkan oleh FAKTA dan buku Indeks Kesalahan Alkitab terbitan Jemparing Jakarta.
Alangkah ruginya jadi orang kafir, karena orang kafir adalah makhluk yang paling buruk di dunia dan nanti akan kekal di neraka jahanam (Qs. Al-Bayyinah 6). Betapa bahagianya jadi orang Islam, karena Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah (Qs. Ali Imran 19).
Terakhir, dijelaskannya makna Islam, makna syahadatain dan hal-yang yang membatalkan keislaman. Ayu yang sempat murtad beberapa bulan, kini menyadari kesalahannya. Air mata penyesalannya mengalir deras tak terbendung, ketika disyahadatkan ulang. Seluruh keluarga menangis terharu. Selesai sudah satu persoalan, tapi persoalan janin yang dikandungnya belum tuntas. Siapa yang akan menjadi ayahnya kelak? Thoyib, seorang remaja masjid menjawab, “Saya siap mengasuhnya dari lahir hingga dewasa. Demi akidah, Saya ikhlas menikahi Ayu bila ia sudah melahirkan, asal dia benar-benar taubat kembali pada Islam.”
Kasus-kasus yang menimpa Ayu itu banyak terjadi di berbagai tempat. Sayangnya, tak banyak pahlawan akidah seperti Thoyib, pria pemberani yang rela mengorbankan egonya untuk Islam.
Wabah Hamilisasi
Bahaya Kristenisasi
Orang-orang Kristen menghalalkan segala cara untuk memurtadkan kaum Muslimin. Di antaranya melalui jalur pernikahan, hamilisasi dan pemerkosaan muslimah. Seperti kasus-kasus berikut:
Di Jakarta Timur, seorang Muslimah (Fatma) terpedaya oleh tipuan Jim, seorang penginjil yang pura-pura masuk Islam untuk menikahinya. Setelah punya dua anak, Jim mulai menampakkan kekristenannya dan berusaha memaksa Fatma untuk pindah agama ke kristen. Setelah diselidiki, barulah terbongkar rahasianya dengan ditemukan ijazah STT Nehemia milik JIM
Khairiyah Anniswah alias wawah, siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Padang, diculik dan dijebak, diberi minuman perangsang lalu diperkosa oleh aktivis kristen. Setelah tidak berdaya, dia dibaptis dan dikristenkan
Di Bekasi, modus pemerkosaan dilakukan lebih jahat lagi. Seorang pemuda Kristen berpura-pura masuk Islam dan menikah dengan gadis Muslimah yang salehah. Setelah menikah, mereka mengadakan hubungan suami istri. Adegan ranjang yang sudah direncanakan itu difoto oleh kawan pemuda kristen itu. Setelah foto dicetak, kepada Muslimah tersebut disodorkan dua pilihan, “Tetap Islam atau pindah ke kristen?” kalau tidak pindah ke kristen, maka foto-foto telanjang sang Muslimah akan disebarluaskan. Karena tidak kuat mental dan tidak kuat Iman, dengan hati berontak dan terpaksa ia mau dibaptis untuk menghindari aib.
Kisah Nyata seorang Ibu bernama Dewi
“Saya seorang Ibu 29 tahun dan suami 31 tahun. Kami telah dikaruniai dua anak. Yang pertama pria (6), dan kedua putri (2). Kami mmenikah 7 tahun yang lalu, dia adalah teman sekampus saya. Saat pertama mengenalnya, saya benar-benar benci. Maklum, saya lahir dari keluarga Msulim yang taat, sementara dia pemeluk protestan. Tapi entahlah, mungkin karena dia tidak pernah putus asa, saya kemudian menerimanya menjadi pacar. Saya benar-benar semakin saying setelah dia kemudian menerima menikah dalam islam. Saya benar-benar bahagia sekali. Tetapi setelah datangnya anak pertama lalu disusul anak kedua, banyak perubahan yang terjadi pada suami saya. Tiba-tiba dia jarang shalat dan sering keluar tanpa pamit. Belakangan saya tahu ternyata dia tidak benar-benar meninggalkan agamanya. Bahkan, sejak anak kedua kami lahir, secara terang-terangan dia pernah mengatkan kepada saya. “Saya masih seperti dulu, jadi jangan harap ada perubahan”. Mendengar kata-katanya, saya hamper tidak percaya. Suami saya yang tadinya pendiam itu tiba-tiba seperti itu. Yang membuat saya benar-benar takut dan sedih, hari-hari ini, dia sering memaksa saya untuk dating di kebaktian.’ Saya sedang sedih dan bingung. Apa yang seharusnya saya lakukan? Apakah saya harus mempertahankan perkawinan ini? Dan apa hukumnya? Saya ingin Bapak bisa menjawab kesulitan saya” (Dari buku “jejak tokoh islam dalam Kristenisasi”)
Jawabannya: Ibu itu harus bercerai, seorang sahabat Rasulullah bernama Ibnu Abbas berkata: “Apabila wanita Nasrani (Kristen) masuk Islam (lebih dulu) sebelum suaminya sesaat (saja), maka dia haram atas suaminya.”(Shahih Bukhari)
Hadis diatas menunjukkan jika ada suami istri Kristen lalu si istri masuk Islam dan suaminya masih Kristen, maka suami itu haram, rusak pernikahan antara keduanya. Begitu pula jika suaminya murtad atau pura-pura masuk Islam maka rusak pernikahannya.
Rasulullah bersabda, ”mereka (ahli Kitab yakni yahudi dan nasrani) tidak menikahi wanita-wanita kami.” (Diriwayatkan Thabrani)
Masih banyak kasus-kasus serupa di lapangan. Korban-korban pemurtadan melalui pacaran, hamilisasi dan pemerkosaan sudah sangat banyak. Kaum Muslimah harus berhati-hati dalam memilih teman, terlebih lagi dalam memilih calon suami.
Wanita Muslimah dilarang atau haram dinikahi oleh pria kafir dari kalangan Kristen, yahudi atau agama kafir lainnya.
Wanita Muslimah haram dinikahi oleh pria Kristen. Karena Kristen itu kafir dan musyrik. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?” Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(Al Maaidah ayat 17)
Orang kafir itu haram bagi wanita Muslimah. Allah berfirman (yang artinya): “hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu wanita-wanita yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tidak halal bagi orang-orang kafir dan orang-orang kafir tidak halal pula bagi mereka.”(Al Mumtahanah ayat 10)
“Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik daripada orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke Neraka, sedang Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran” (Al Baqarah ayat 221)
Penjelasan Surat Al Baqarah ayat 221:
Haram seorang wanita beriman menikah dengan laki-laki kafir secara mutlak
Seorang budak laki-laki yang beriman walaupun ia seorang budak keturunan Ethiopia yang hitam sekali adalah masih jauh lebih baik daripada seorang laki-laki musyrik, kafir walaupun ia punya jabatan atau ketampanan yang membuat kalian tergoda.
“Mereka mengajak ke Neraka”. Maksudnya, bergaul dan berhubungan dengan orang-orang kafir seperti orang Kristen hanya akan membangkitkan kecintaan kepada dunia dan mengutamakan dunia daripada akhirat, melupakan akhirat, apalagi menikah dengan orang Kristen, ini sangat berbahaya, dapat menyeret pada kekafiran karena mereka mengajak kepada kekafiran.
Umar bin Khaththab pernah mengatakan: “lelaki Nasrani (Kristen) tidak boleh menikahi wanita Muslimah.”(Riwayat Ibnu Jarir)
Laki-laki kafir musyrik itu tidak boleh menikahi wanita Muslimah, tidak boleh menggaulinya, karena itu merupakan penghinaan terhadap Islam.
Menikahlah dengan Muslim yang Bertakwa
Kesholihan dan ketakwaan adalah dua sifat yang pertama kali harus dicari dari lelaki yang datang melamar seorang wanita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika ada lelaki datang kepada kalian, yang kalian ridhoi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan besar di muka bumi.”(Hadis riwayat Imam Al Bukhari)
Seorang Ulama bernama Hasan Al Bashri berkata: “Nikahkanlah putrimu dengan lelaki yang bagus agamanya, sebab jika ia mencintai putrimu, ia akan memuliakannya. Tapi jika ia membencinya, ia tidak akan menganiayanya.”
Pada zaman sekarang ini, betapa banyak wanita yang mengeluhkan perlakuan aniaya suaminya. Ini karena di awal mula menikah, ia tidak pintar menentukan pilihan, mereka menikah dengan lelaki yang tidak berakhlak, tidak menunaikan kewajiban yang Allah tetapkan kepadanya. Pilihannya hanya terbatas pada penampilan lahiriyah saja. Orang-orang yang kagum terhadap orang orang kristen Barat, mengatakan bahwa para wanita Barat menikmati kebahagiaan yang sangat besar bersama suami, namun kenyataan justru sebaliknya. Mari kita lihat data-data yang menunjukkan kekejaman orang-orang barat kristen:
Majalah Time yang terbit di Amerika pernah mempublikasikan, enam juta wanita di Amerika Serikat menderita penganiayaan oleh suaminya per tahun. Sementara 2000-4000 wanita menerima pukulan yang menyebabkan kematian.
Pada tahun 1979, kantor FBI menumumkan, 40% kasus pembunuhan wanita terjadi karena problem rumah tangga. Selain itu, 25% percobaan bunuh diri yang dilakukan wanita dilatari oleh perselisihan keluarga.
Sebuah studi di Amerika yang dilakukan pada tahun 1987 menunjukkan bahwa 79% laki-laki memukul wanita, terutama ketika mereka telah menjadi suami istri. Studi ini berdasarkan survey yang dilakukan Dr. John Beirier, asisten professor ilmu jiwa di Universitas Carolina Selatan kepada mahasiswanya.
Cara yang dilakukan biasanya dengan ‘pacarisasi’ atau ‘hamilisasi’. Pemurtadan bukan hal baru bagi umat Islam. Upaya membawa umat muslim berpaling dari ajarannya itu, sudah berlangsung sejak zaman penjajahan. Bangsa Belanda dan Portugis, adalah dua negara yang datang ke Indonesia bukan hanya menjajah. Kedua negara itu terang-terangan datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama yang mereka anut.
Sasaran pemurtadan bukan hanya umat Islam dari kalangan ekonomi lemah. Para misionaris itu, juga melancarkan ‘serangan’ terhadap kaum muslimin dari golongan intelektual, mahasiswa. Semboyan cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, digunakan para misionaris dalam melancarkan misinya. Kaum perempuan yang sering mengedepankan perasaan dalam kehidupannya, merupakan sasaran empuk para misionaris.
Modusnya sangat beragam. Di antaranya para misionaris sengaja mendekati perempuan muslimin, untuk kemudian dijadikan pacarnya. Setelah benih-benih cinta itu tumbuh dan mnguat, timbul ketergantungan pada lawan jenisnya itu. Ketika kondisi ini terjadi, mereka dengan mudah menjalankan misinya. Si perempuan muslimin tidak berdaya karena
dihadapkan pada dua pilihan. Akidahnya yang terjual atau perasaannya yang terluka.
Menurut Sekjen Forum Antisipasi Kegitan Pemurtadan (FAKTA), Ustadz Abu Deedat, SH, MH, mahasiswi muslimin sering dijadikan sasaran pemurtadan. Taktik ini dilakukan karena perempuan muslimin itu akan melahirkan generasi penerus bangsa. Untuk memurtadakan mahasiswi, sambung Abu, para misionaris membuat sebuah lembaga resmi. Kiprah lembaga ini sangat terbuka.
Lembaga ini, lanjut dia, sengaja membuat jaringan untuk kalangan mahasiswa. Lembaga ini menggandeng sebuah lembaga kristen dalam kegiatannya.”Lembaga tersebut dibuat untuk mempermudah misi yang mereka jalankan,” ujarnya kepada Republika.
Abu mengatakan, strategi yang mereka buat sangat cerik, yaitu dengan sistem sel. Salah satu contohnya ada di ITB. Di kampus ternama ini, kata Abu, ada beberapa kelompok misionaris. Kelompok itu, lanjut Abu, bergerak secara sembunyi-sembunyi.”Mereka memang selalu beristiqomah dalam kebatilan memurtadkan umat Islam,” ujarnya
Menurut Ketua Solidarity For All Moslem (Salam) ITB, Rizky Samiho Putra, di kampusnya ditemukan 25 kasus pemurtadan. Tiga kasus di antaranya berhasil membuat mahasiswi muslim menjadi murtad. Para misionaris itu, kata dia, menggunakan beberapa cara dalam melancarkan misinya. Dari 25 kasus pemurtadan yang ditemukan di ITB, kata dia kebanyakan menggunakan cara berpacaran.
Rizky menambahkan, selain dengan pacarisasi, mereka juga memanfaatkan kondisi ekonomi mahasiswa yang lemah dan pengrusakan pikiran. Namun, lanjut dia, presentasi untuk kedua cara itu sangat kecil. Karena, kata dia, perasaan halus seorang perempuan sangat dimanfaatkan. Terbukti, kata dia, kasus-kasus tersebut ditemukan pada fakultas atau jurusan yang didominasi kaum perempuan.”Muslimah yang didekati kebanyakan yang pengetahuan agama Islamnya kurang,” katanya kepada Republika.
Menurut Abu, selain ITB, kampus lain yang menjadi sasaran pemurtadan adalah Unpad, UPI, STT Telkom, dan STPDN. Pola yang mereka gunakan, kata dia, sama dengan pola yang digunakan di ITB. Kedua pola itu
pembinaan dan pola perusakan. Pola pembinaan, lanjut Abu, melalui program kajian bersama yang membuat mahasiswa berpikir liberal. Sedangkan pola penghancuran, kata dia, yaitu melalui pacarisasi atau hamilisasi.
Abu menambahkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, umumnya yang menjadi sasaran pemurtadan di kampus adalah seorang mahasiswi dengan pola pacarisasi. Mereka, kata dia, memanfaatkan perasaan mahasiswi yang mengesampingkan logika berpikir.”Semua laporan yang ada, korbannya adalah mahasiswi yang bermasalah dan mudah didekati,” katanya
Sedangkan menurut Koordinator Jaringan Kampus Anti pemurtadan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Umar, selain dengan cara pacarisasi atau hamilisasi, juga ditemukan cara baru pemurtadan. Cara itu, kata dia, yaitu dengan cara doktrinisasi, pemaksaan akidah dengan menggunakan makhluk halus.”Kami pernah menangani kasus mahasiswa yang didoktrin dengan menggunakan makhluk halus, korban sampai tidak sadar beberapa hari dan mengakui agama lain,” katanya
Berbeda dengan kampus lain, menurut Ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa di IAIN Sunan Gunung Djati, Aan Suherlan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai kasus pemurtadan mahasiswa di kampusnya. Hal ini, cetus Aan, karena IAIN kampus berlabel Islam.”Kalau mereka mencoba melakukan pemurtadan di kampus kami yang semua mahasiswanya beragama Islam, pasti akan mudah diketahui dan bisa segera dihentikan,” ujarnya.
Menurut oosen mata pelajaran agama Islam di ITB dan UPI, Dr Miftah Faridl dan Syahidin, pihaknya memang sudah mengetahui upaya pemurtadan di lingkungan kampus tersebut. Namun, kata dia, pihaknya akan terus mengadakan pendekatan kepada mahasiswa agar tidak berpaling dari ajaran kebenaran.”Kami selalu memberikan bimbingan pada mahasiswa agar komit pada agamanya dengan meningkatkan keimanan mereka,” katanya menandaskan. kie